Header Ads

Presiden Joko Widodo berencana susunan birokrasi

Presiden Joko Widodo berencana susunan birokrasi

Presiden Joko Widodo berencana susunan birokrasi - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana untuk menyederhanakan susunan birokrasi dengan memangkas struktur eselonisasi dari empat level menjadi dua level saja. Susunan eselon tersebut akan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Lisman Manurung, pemerintah tidak bisa serta merta mengeksekusi wacana pemangkasan eselon itu secara langsung, dan butuh beberapa tahapan.

"Untuk penerapan metode tersebut perlu penyiapan. Presiden ingin birokrasi merubah diri agar menjadi pelaku making delivered.

Tentu memerlukan kajian dan rumusan SK (Surat Keputusan) Presiden serta studi banding," dia menambahkan.

Namun begitu, ia menilai, kebijakan pengurangan eselon tersebut bisa menjadi jawaban bagi masyarakat atas kinerja birokrasi yang lebih cepat dan efisien.


"Rakyat mengharapkan kinerja birokrasi yang lebih gesit. Saya pikir perubahan bisa saja dikontestasikan untuk tiap kementerian/lembaga," ungkap Lisman. Di era modern ini, dia melanjutkan, pemerintah bukan hanya harus bisa menanggapi seluruh keluhan warga dengan tepat, tetapi juga dapat melayani dengan efisien.

"Prinsip administrasi publik modern mengapresiasi komplain warga. Tidak semata-mata agar warga terlayani dengan benar, tetapi juga sebagai proses pelacakan/pencatatan/penampungan aspirasi publik," pungkas dia.

Tentu memerlukan kajian dan rumusan SK (Surat Keputusan) Presiden serta studi banding," dia menambahkan.

Namun begitu, ia menilai, kebijakan pengurangan eselon tersebut bisa menjadi jawaban bagi masyarakat atas kinerja birokrasi yang lebih cepat dan efisien.

"Rakyat mengharapkan kinerja birokrasi yang lebih gesit. Saya pikir perubahan bisa saja dikontestasikan untuk tiap kementerian/lembaga," ungkap Lisman. Di era modern ini, dia melanjutkan, pemerintah bukan hanya harus bisa menanggapi seluruh keluhan warga dengan tepat, tetapi juga dapat melayani dengan efisien.

"Prinsip administrasi publik modern mengapresiasi komplain warga. Tidak semata-mata agar warga terlayani dengan benar, tetapi juga sebagai proses pelacakan/pencatatan/penampungan aspirasi publik," pungkas dia.

No comments